Jumat, 12 Desember 2008

BuDAya poLItik

BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddayan bentuk jamak dari budhi artinya akal.jadi udaya adalah hal – hal yang bersankutan dengan akal manusia.

Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang berarti Negara kota. Kemudian erkemban menjadi :

v Politea : semua yang berhubungan denan Negara.

v Politica : pemerintahan Negara.

v Polities : warga Negara.

v Politikus : ahli Negara atau orang yang berkeimpung dalam politik.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud pada proses pembuatan keputusan khususnya, dalam Negara.

Pengertian politik seara umum :

  1. Pengetahuan mengenai ketatanegaran atau kenegaran (system pemerintahan ? dasar pemerintahan )
  2. Suatu persoalan dan tindakan, seperti kebijakan dan siasat mengenai pemerintaan Negara atau terhadap Negara lain.
  3. Cara bertindak dalam menghadapi dan menangani suatu masalah.

Berdasarkan pengertian tersebut, Mirriam Budiarjo berpendapat bahwa unsure politik seagai berikut :


a. Negara

b. Kekuasaan

c. Pengamilan keputusan

d. Kebijakan umum

e. Pembagian kekuasaan


AAda beberapa pengertian udaya politik yang dapat dijadikan pedoman untuk lebih memahaminya seara teoritis :

- Budaya politik adalah aspek politik dari nilai – nilai yang terdiri atas pengetahuan, adapt istiadat, tahayul dan mitos.

- Hakikat dan iri budaya politik yang menyangkut masalah nilai – nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhuungan dengan masala dan tujuan.

- Bentuk kebudayaan politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap teruka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan dalam masyarakat.

Itistilah budaya politik meliputi hal – hal:

a. Legitimasi

b. Pengaturan kekuasaan

c. Proses pembuatan keijakan pemerintah

d. Kegiatan partai – partai politik

e. Perilaku aparat Negara

f. Gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah

Etika politik dalam system politik demokrasi mempunyai cirri – cirri seagai berikut :

- Menegakkan konstitusi sehingga tercipta constitutional government

- Menegakkan rule of low sehingga tercipta pemerintahan erdasarkan hokum

- Menegakkan open management sehingga terwujud partisipasi masyarakat

- Mengusahakan terwujudnya kebebasan pers

- Penyelenggaraan pemilihan umum yang jurdil dan luber

- Mengusaakan terwujudnya komunikasi dua arah

- Menghormati adanya organisasi politik

BBudaya politik mencakup 3 hal yaitu :

  1. Orientasi yang dipengaruhi oleh perasaan keterlibatan dan penolakan teradap kehidupan politik.
  2. Orientasi yan ersifat menilai objek dan peristiwa politik
  3. Orientasi dari individu yanmg diperolenya dari penetahuan mengenai kehidupan politik

Manfaat budaya politik :

a. Sikap warga neara terhadap system politik mempengarui tuntutan, tantangan, dukungan dan orientasinya terhadap system politik itu.

b. Huungan antara budaya politik denan system politik atau factor – factor apa yang menyebabkan terjadinya pereseran politik dapat diketahui.

Secara umum budaya politik dibagimenjadi 4 tipe udaya politik yaitu :

  1. Budaya politik parochial

Yaitu beradadalam wilayah atau lingkup yang keil. Pelaku politik melakukan peranannya didalam berbagai bidang karena belum ada spesialisasi.

  1. Budaya politik sebagai subjek

Yaitu dimana berada dalam suatu wilayah yang lebih besar. Misalnya, dikota yang telah memiliki kesadaran politik yang lebih tinggidan ketaatan serta loyalitas kepada pemimpinyang ukup esar

  1. Budaya politik seaai peserta

Yaitu beradadalam masyarakat yang tela memiliki kesadaran politik yang tinggi dan aktif dalam memainkan peranan politik, aik dalam system atau input diluar system atau output.

  1. Tipe campuran ( mixed political culture )

a. Parochial subject culture

b. Subject participant culture

c. Parochial participant culture

d. Civic culture


Model kebudayaan politik :

  1. Masyarakat demokratis industrial

Yaitu jumlah pertisipan mencapai 40 – 60 % dari penduduk dewasa dan bayak aktivitas politik untuk menjamin adanya komptisi partai – partai politik serta kehadiran pemberian suara yang besar.

  1. Model sisitem otoriter

Yaitu terdapat sebagian keil partisipan industrial dan modernis. Seperti organisasi politik, mahasiswa, dan kaum intelektual dengan tindakan persuasif menentang sistem yang ada meskipun sebaian besar partisipan hanya sebagai subjek yang pasif.

  1. Sistem demokratis pra industri

Yaitu hanya terdapat sedikit sekali partisipan dan sedikit pula keterlibatannya kpada pemerintahan.

Gejala politik adalah gejala yang erakar pada perjuangan manusia untuk mempertahankan atau memperoleh kekuasaan untuk menapai suatu tujuan politik tertentu.gejala – gejala politik tersebut terwujut dalam beberapa bentuk :

  1. perilaku orang
  2. Hubumgan diantara orang
  3. Kejadian atau keadaan yang nampak

Faktor – faktor yang mempengaruhi model kebudayaan politik :

  1. Tingkat pendidikan warga negara
  2. Tingkat ekonomi
  3. Reformasi politik
  4. Supremasi hukum
  5. Media komunikasi yang independen

Sosialisasi politik adalah proses dimana individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai – nilai dan sikap – sikap terhadap sistem politik masyarakat.

Tahap – taap proses sosialisasi menurut Easton dan Denis :

- Pengenalan otoritas melalui individu tertentu

- Perkembangan pembendaan antaraotoritas internal dan eksternal

- Pengenalan mengenai institusi politik yang impersonal

- Perkembangan pembendaan antara institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosialisasikan dengan institusi – institusi

Sarana yang dijadikan perantara dalam sosialisasi politik antara lain :


  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Partai politik

Fungsi sosialisasi politik adalah :

  1. Membentuk dan mewariskan kebudayaan politik suatu bangsa
  2. Memelihara keudayaan politik suatu bangsa dari generasi ke generasi
  3. Merubah kebudayaan politik
  4. Meniptakan kebudayaan politik yang baru sama sekali
  5. Memelihara, merubah, dan meniptakan kebudayaan politik

Fungsi dan peranan partai politik antara lain :

a. Sebagai partisipasi politik

b. Sebagai pembentukan kader ( political reruitment )

c. Seagai sarana sosialisasi politik

d. Sebagai sarana sosialisasi politik

e. Sebagai sarana pengatur ( pengendali )

f. Sebagai sarana artikulasi dan agresi (pemadu) kepentingan

Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang / sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik.

Bentuk kegiatan utama dalam partisipasi politik :

  1. Kegiatan pemilihan
  2. Lobbying
  3. Kegiatan organisasi
  4. Mencari koneksi (contacting)
  5. Tindakan kekerasan (violance)

Macam – macam sistem politik menurut Almont dan Powel :

  1. Sistem politik primitif
  2. Sistem politik tradisional
  3. Sistem politik modern

BBentuk partisipasi politik antara lain yaitu :

  1. Kegiatan politik konvensional : bentuk partisipasi politik yang normal dalam demokrasi modern
  2. Kegiatan politik non konvensional : bentuk partisipasi politik yang tidak sebagaimana mestinya atau tidak biasanya

Tidak ada komentar: